-->

Thursday, February 9, 2017

Perihal Menyatakan Perasaan

Besar kemungkinan setiap orang pernah berada pada fase ini. Dilema antara tetap memendam perasaan atau menyatakan. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang memilih memendam. Seperti aku misalnya, aku takut perasaanku tidak berbalas. Meski aku tahu, kemungkinan terburuk dari mencintai hanyalah tidak dicintai kembali. Dan, itu sesungguhnya tidak teramat buruk. Bahkan ada yang lebih buruk dari itu, saat aku tidak berani menyatakan perasaan. Aku akan dihantui pertanyaan seumur hidup: apa kau pernah mencintai aku juga?

Banyak orang akhirnya menyesal. Seperti yang diceritakan di film-film, dan buku-buku. Perasaan yang terlambat dinyatakan. Padahal sebenarnya kau juga punya perasaan yang sama. Hanya saja, kau juga tidak punya keberanian untuk menyatakan. Dan, saat salah satu dari kau dan aku memberanikan diri menyatakan, saat itu salah satu dari kita sudah punya pasangan. Itu menyakitkan, bukan? Andai saja aku berani menyatakan, tentu hal sesakit itu tidak akan terjadi.

Perasaan yang tumbuh di dada. Bukanlah perasaan yang salah. Setiap orang berhak dijatuhi cinta. Dan, dari teori mana pun yang kau pelajari, cinta tak pernah salah. Perasaan adalah perasaan. Meski saat jatuh dan membuat patah, cinta terlihat kejam dan menyakitkan. Namun, harus diingat-ingat lagi, setiap hal yang jatuh selalu punya masa baik. Semisal, buah yang jatuh, jika tak cepat diambil dan dimakan, akan menjadi buah yang busuk. Atau mungkin akan diambil orang lain.

Begitulah perasaan. Saat dia memilih jatuh di hatimu. Kau hanya punya pilihan. Mengambilnya dan menyatakan. Atau, membiarkan waktu membuatnya hilang atau mungkin diambil orang lain. Sebab itu, aku tidak ingin terlambat. Aku memilih mengambilnya, memilih menyatakan perasaan kepadamu. Ah, kupikir soal perasaan bukan perihal jenis kelamin perempuan atau laki-laki. Perihal perasaan semuanya sama saja. Laki-laki dan perempuan sama-sama ingin bahagia, bukan? Aku memilih menyatakan perasaan bukan semata agar kau membalas perasaanku. Tak lain hanya ingin kau tahu, aku orang yang jatuh cinta kepadamu. Dan, tidak ingin menyimpannya sendiri.

Sebab tugas orang menyatakan perasaan hanyalah menyatakan perasaan. Hanya memberi tahu, bahwa ia punya perasaan. Bukan memastikan perasaan itu terbalas. Perihal terbalas atau tidak, itu urusan lain.

Boy Candra | 10/11/2014

________
Kisah ini, bagian dari ebook "Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang".




This Is The Newest Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
This Is The Newest Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner